Dua Kali Layani Pria Di Singapura, Tarif Vanessa Angel Tetap Rp 80 Juta

BERITA VIRAL - Dari sembilan kali transaksi prostitusi Vanessa Angel dengan muncikari ES dan T, dua di antaranya berlangsung di Singapura. Hal tersebut terungkap dari data forensik yang dilakukan oleh penyidik Polda Jawa Timur yang mengungkap kasus prostitusi online yang melibatkan nama Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila tersebut.

Untuk orderan pria dari Singapura, Vanessa berhubungan dengan enam muncikari yang selama ini jadi perantaranya. Termasuk di antaranya muncikari ES dan T yang turut tertangkap di Surabaya.

"VA difasilitasi enam muncikari saat dapat order di Singapura. Termasuk muncikari ES dan T," ujar Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes POl Akhmad Yusep Gunawan saat di Mapolda Jatim, Senin (14/1).

• Pembuktian Rekam Jejak Digital

Data yang didapatkan oleh Polda Jatim ini adalah hasil pembuktian rekam jejak digital yang disinkronisasi dengan percakapan Vanessa dengan muncikari T dan ES. Dari data tersebut, didapatkan hasil bahwa Vanessa mendapatkan order dari Singapura.

"Data digital forensik sinkronisasi alibi fokus dari VA, muncikari ES dan muncikari T melalui chatting, rekening keuangan dan tempat. VA dua kali menerima order di Singapura," ujar Yusep.

• Tarif Vanessa Sama

Meski melayani pelanggan di luar negeri, namun muncikari tidak menaikkan harga Vanessa. Tarif untuk melayani pria hidung belang di Singapura sama dengan di Indonesia.

"Terima order di Singapura itu tarifnya sama saja dengan tarif di Jakarta dan Surabaya. Tarifnya Rp 80 juta," ujar Yusep.

"Dari muncikari T nominalnya Rp 80 juta, kemudian didistribusikan ke muncikari lainnya sebagai penghubung. Hingga sampai ke VA sebagai penerima order," lanjutnya.

• Layani Dua Pria di Singapura

Dari data yang dimiliki oleh Polda Jawa Timur, terungkap bahwa Vanessa dua kali menerima orderan dari Singapura. Ada dua pria berbeda yang menggunakan jasa Vanessa di sana.

Selain itu Vanessa juga diketahui melakukan transaksi prostitusi di Jakarta sebanyak enam kali. Dan satu kali melayani pelanggan di Surabaya, yang kemudian terciduk polisi.